"

Destination is not important, but the process was the most important

Sabtu, 19 Maret 2011

Menganalisis Lingkungan Organisasi Pendidikan ( Manajemen Pemasaran dan Jasa Pendidikan)


JAKARTA, 16 MARET 2011 – Pada pertemuan ketiga mata kuliah Manajemen Pemasaran dan Jasa Pendidikan yang berlangsung di ruang 307  Universitas Negeri Jakarta dengan dosen,  Pak Amril Muhammad membahas tentang Analisis Lingkungan Organisasi.

Menganalisis Lingkungan Organisasi Pendidikan

Sebelum menganalisis suatu permasalahan, hal yang mendasar yaitu kita harus mengetahui definisi dari lingkungan, organisasi, dan pendidikan. Pengertian dari lingkungan, organisasi, dan pendidikan itu sendiri? Dapat dijelaskan bahwa lingkungan atau environment adalah suatu pelaku dan kekuatan yang berasal dari luar yang mampu mempengaruhi kemampuan mengelola pemasaran dalam mengembangkan dan menjaga transaksi dengan pelanggan agar bisa berjalan dengan lancar. Lingkungan terbagi atas dua macam, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

Organisasi ialah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar, disengaja, dan terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik mampu mengembangkan potensi yang ia miliki dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Lingkungan internal terdiri dari manusia, kebijakan, kepemimpinan, sistem penghargaan, dan kebudayaan. Semua manusia pasti memiliki kompetensi yang berbeda-beda dalam melakukan pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya. Seseorang dalam bekerja jika ada kesesuaian dengan keahlian, pengetahuan, minat, dan keinginan maka seseorang itu akan bekerja secara maksimal. Karakteristik kepribadian seseorang juga berbeda-beda, dapat dicontohkan jika seseorang memiliki kepribadian pendiam, maka menurut saya tidak cocok untuk mengajar sebagai guru, karena seorang guru dituntut untuk mampu mengajar, menyampaikan, dan menguasai materi agar peserta didik memahami pelajaran yang disampaikan. Seseorang akan melakukan pekerjaan secara maksimal, jika dalam suatu perusahaan atau organisasi diadakan promotion atau peningkatan jabatan, dengan adanya promotion, maka seseorang tersebut akan terpicu untuk meningkatkan atau mencapai hal yang lebih baik.

Kedua yang termasuk lingkungan internal ialah kebijakan. Kebijakan ini dapat menggambarkan visi dan misi suatu perusahaan atau organisasi yang akan dicapai. Aturan-aturan yang dibuat dan diberlakukan ini sangat digunakan sebagai arah visi dan misi organisasi tersebut. Dengan adanya kebijakan, seseorang juga akan mengetahui apa dan atau tidak boleh dilakukan di dalam organisasi atau perusahaan ini. Perilaku seseorang ini akan tampak pada keseharian aktifitas yang dilakukan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Ketiga, adanya leardership atau kepemimpinan. Berbagai macam tipe-tipe kepimimpinan, antara lain sentralistik atau kepemimpinan yang otoriter, moderat atau kepemimpinan demokratis, kepemimpinan lepas tangan, kepemimpinan orientasi pada tugas, dan kepemimpinan people oriented. Kepemimpinan otoriter dapat diartikan bahwa pemimpin itu hanya memberikan perintah atau tugas-tugas yang dipaksakan dan harus selalu dipatuhi. Kepemimpinan otoriter berambisi atau bertindak seprti raja. Kepemimpinan demokratis dapat lebih kikatakan manusiawi, karena kepemimpinan ini memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikut atau bawahan. Kekuatan kepemimpinan ini terletak pada partisipatif aktif dari setiap bawahannya. Kepemimpinan lepas tangan hampir mirip seperti tipe kepemimpinan otoriter, perbedaannya kepemimpinan lepas tangan ini pemimpinnya tidak ingin campur tangan atas tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada bawahannya. Semua beban dan kesalahan bawahan, ditanggung oleh bawahan itu sendiri. Kepemimpinan orientasi pada tugas diartikan bahwa seseorang bawahan yang tidak cocok atau tidak ada kesesuaian antara keahlian dan pengetahuan yang dimiliki, maka pemimpin tersebut dapat mengeluarkan orang tersebut. Yang terakhir yaitu tipe kepemimpinan people oriented. Kelebihan kepemimpinan ini yaitu memberdayakan sumber daya manusia dalam organisasi tersebut, agar bawahan atau pengikutnya merasa nyaman.

Dalam kepemimpinan fungsi manajemen sangat diperlukan, yaitu monitoring, evaluasi, dan supervisi. Monitoring diperlukan agar bawahan merasa diawasi dan melihat suatu aktifitas yang berlangsung. Fungsi kedua yaitu evaluasi, digunakan untuk melihat apakah pekerjaan atau hasil pekerjaan sesuai dengan target atau tujuan organisasi. Fungsi ketiga yaitu supervisi digunakan dalam upaya membperbaiki kinerja bawahan atau karyawan.

Keempat yang termasuk dalam lingkungan internal adalah reward sistem. Reward ini terbagi atas 2, yaitu material dan non material. Yang temasuk material ialah gaji dan berbagai macam tunjangan, sedangkan yang termasuk non material ialah berupa pujian. Dengan adanya reward sistem, maka bawahan merasa diakui dan ingin memperbaiki kenerjanya untuk mendapatkan reward sistem. Kelima yang termasuk lingkungan internal ialah kebudayaan. Kebudayaan ini adalah nilai yang digunakan dan dapat menggambarkan identitas dari organisasi atau perusahaan yang dimiliki.

Setelah mengupas tentang lingkungan internal, marilah kita membahas lingkungan eksternal. Yang termasuk lingungan eksternal ialah demografis, ekonomi, lingkungan alam, teknologi, politik, dan budaya. Mari kita bahas satu per satu. Yang pertama demografis. Demografis berhubungan dengan orang, yaitu kepadatan penduduk, lokasi tempat tinggal, jenis kelamin, usia, ras, dan pekerjaan. Kedua ekonomi sangat berhubungan dengan proses jual beli. Ekonomi juga merupakan faktor pendukung dari terbentuknya organisasi pendidikan di Indonesia. Ketiga lingkungan alam, contohnya seperti di papua, air tanah sudah tidak layak untuk dikonsumsi, karena sudah banyak mengandung bakteri dan kuman. Keempat teknologi, dengan adanya penunjang teknologi, maka akan sangat mempengaruhi lingkungan, seperti contoh sekolah-sekolah internasional yang sudah dilengkapi LCD, AC, dan Lab, dengan kelengkapan teknologi yang dimiliki sekolah, maka akan menarik atau menjual nama sekloah tersebut. Kelima yaitu politik, contohnya kerusuhan. Dengan adanya cara pandang yang berbeda antar setiap manusia, pasti akan menimbulkan suatu permasalahan dalam organisasi, dan permasalahan ini akan menjadi besar, jika tidak adanya sikap kekeluargaan antara kedua belah pihak. Yang terakhir ialah kebudayaan. Kebudayaan orang Sumatra Utara atau Medan, jika salah satu keluarganya meninggal dunia, biasanya diadakan pesta selama 7 hari, atau sesuai adat masing-masing. Contoh kedua dalam agama islam, jika ada keluarga meninggal dunia biasanya keluarga yang berduka mengadakan tahlillan selama 7 hari.

Nama               : Jatu Tri Hardiyanti
Jurusan            : Manajemen Pendidikan 2009 Non Reguler
                         ( 1445097790 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar